{"id":16173,"date":"2016-11-15T21:32:22","date_gmt":"2016-11-15T14:32:22","guid":{"rendered":"https:\/\/archive.globallandscapesforum.org\/glf-marrakesh\/?page_id=16173"},"modified":"2016-11-16T14:33:20","modified_gmt":"2016-11-16T07:33:20","slug":"glf2016-press-room","status":"publish","type":"page","link":"https:\/\/archive.globallandscapesforum.org\/glf-marrakesh\/de\/glf2016-press-room\/","title":{"rendered":"Press Room"},"content":{"rendered":"

ARAHAN MEDIA<\/h3>\n
\n

Forum Bentang Alam Global: Aksi Iklim untuk Pembangunan Berkelanjutan akan berlangsung Rabu, 16 November di Marrakesh. Acara ini merupakan salah satu kegiatan penting\u00a0dalam rangkaian konferensi COP22.Dihadiri oleh kurang lebih 500 pakar dan para pimpinan yang akan berdiskusi tentang solusi dan inisiatif praktis termasuk upaya merubah cara pandang dalam menghadapi perubahan iklim.Aksi nyata Indonesia adalah meratifikasi Perjanjian Paris pada 19 Oktober 2016, dan akan terus memainkan peran kunci dalam kebijakan iklim dan pembangunan.<\/p>\n

Forum Bentang Alam Global ini akan dihadiri sejumlah pengambil keputusan dan inovator dari Indonesia, antara lain Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead dan Ketua Komite Pengarah Pendanaan Bentang Alam Tropis, Kuntoro Mangkusubroto.<\/p>\n

Berbagai diskusi akan menyoroti kemajuan yang telah dicapai dan tantangan yang masih harus dihadapi oleh Indonesia. Dalam Forum ini juga akan dilakukan peluncuran ekslusif wahana pemetaan daring<\/a> yang akan membantu menjejak laju deforestasi di Kalimantan. Peta ini merupakan suatu inisiatif penyelamatan lahan gambut dunia<\/a> serta strategi dan kebijakan REDD+<\/a> nasional.<\/p>\n

Pembicara ahli lain dalam Forum, yaitu:<\/p>\n